Membaca Buku sebagai Kebiasaan Positif untuk Kesejahteraan Pikiran


Membaca buku sebagai kebiasaan positif untuk kesejahteraan pikiran memang telah lama dikenal sebagai aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan mental dan emosional seseorang. Banyak ahli psikologi dan pendidikan yang menyarankan agar membaca buku menjadi bagian dari rutinitas harian kita.

Menurut Dr. Seuss, seorang penulis terkenal, “The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you’ll go.” Dengan membaca buku, kita dapat memperluas pengetahuan dan wawasan kita tentang dunia di sekitar kita. Ini juga dapat membantu kita untuk mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin kita alami sehari-hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sussex menemukan bahwa membaca buku dapat mengurangi stres hingga 68 persen. Hal ini dikarenakan ketika kita tenggelam dalam sebuah cerita, pikiran kita menjadi teralihkan dari masalah yang sedang kita hadapi. Selain itu, membaca juga dapat meningkatkan empati dan pemahaman kita terhadap orang lain.

Profesor Keith Oatley, seorang psikolog klinis dari Universitas Toronto, mengatakan bahwa membaca fiksi dapat membantu kita untuk lebih memahami perasaan dan motivasi orang lain. Hal ini dapat memperkuat hubungan sosial kita dan membuat kita menjadi individu yang lebih empatik.

Jadi, mari jadikan membaca buku sebagai kebiasaan positif dalam kehidupan kita. Dengan membaca buku secara teratur, kita tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan pikiran kita, tetapi juga membuka pintu menuju pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas. Sebagaimana yang dikatakan oleh Albert Einstein, “The only thing that you absolutely have to know, is the location of the library.”